Gejala Alergi >> Alergi adalah rekasi tubuh dimana tubuh kita tidak bisa menerima rangsangan dari apapun itu yang menjadi penyebab nya, hal ini jangan di anggap sepele, karena alergi dapat datang kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja.
Gejala Alergi
Salah satu penyebab alergi atau gejala alergi
adalah genetik. Anak-anak dari salah satu orang tua yang menderita
alergi, maka mereka berpotensi menderita alergi oleh 15 – 30%. Anak-anak
dengan kedua orang tua menderita alergi, dan kemudian anak tersebut
kemungkinan 50-75% terpengaruh oleh alergi. Tetapi alergi juga dapat
terjadi bahkan jika kedua orang tua tidak menderita alergi.
Gejala
alergi pada anak dapat terjadi saat anak memiliki reaksi hipersensitif
terhadap lingkungan, seperti perubahan suhu udara, udara yang buruk,
udara lembab dan suhu udara panas atau dingin.
Faktor-faktor yang
dapat menyebabkan alergi adalah makanan seperti susu, telur, udang,
ikan, kacang-kacangan, obat, kelelahan, stres, debu rumah, spora jamur,
serbuk sari, asap kendaraan, asap rokok, udara lembab, udara panas, bau
cat, perubahan cuaca, serangga seperti semut, nyamuk, tawon, ulat.
Gejala
alergi yang terjadi dalam tubuh dapat dibedakan dari bagian di mana
alergi itu terjadi. Beberapa bagian tubuh sering dipengaruhi oleh alergi
yang ada:
- Sistem pernafasan. Gejala alergi pada sistem pernapasan adalah batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin, sesak napas, mengi suara, mimisan, sakit telinga, kemerahan telinga, tenggorokan gatal, suara serak.
- Sistem pencernaan. Gejala alergi terhadap sistem pencernaan: nyeri perut, diare, sulit buang air besar, kembung, dan sering kentut.
- Kulit. Gejala alergi pada kulit bisa kulit gatal, kulit merah berbintik-bintik, kulit menebal, eksim, kulit menjadi kebiruan atau malah hitam, bibir menjadi bengkak.
- Mata. Gejala alergi pada mata adalah: mata gatal, mata merah, mata berair, mata belekan, warna kehitaman di bawah mata, bintitan.
Upaya Pencegahan Alergi Sejak Dini
Bila
terdapat riwayat keluarga baik saudara kandung, orangtua, kakek, nenek
atau saudara dekat lainnya yang alergi atau asma. Dan bila anak sudah
terdapat ciri-ciri alergi sejak lahir atau bahkan bila mungkin deteksi
sejak kehamilan maka harus dilakukan pencegahan sejak dini. Resiko
alergi pada anak dikemudian hari dapat dihindarkan bila kita dapat
mendeteksi dan mencegah sejak dini.
Pencegahan alergi makanan
terbagi menjadi 3 tahap, yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pencegahan Primer, bertujuan menghambat sesitisasi imunologi oleh
makanan terutama mencegah terbentuknya Imunoglobulin E (IgE). Pencegahan
ini dilakukan sebelum terjadi sensitisasi atau terpapar dengan penyebab
alergi. Hal ini dapat dilakukan sejak saat kehamilan.
Pencegahan sekunder,
bertujuan untuk mensupresi (menekan) timbulnya penyakit setelah
sensitisasi. Pencegahan ini dilakukan setelah terjadi sensitisasi tetapi
manifestasi penyakit alergi belum muncul. Keadaan sensitisasi diketahui
dengan cara pemeriksaan IgE spesifik dalam serum darah, darah tali
pusat atau uji kulit. Saat tindakan yang optimal adalah usia 0 hingga 3
tahun.
Pencegahan tersier, bertujuan untuk
mencegah dampak lanjutan setelah timbulnya alergi. Dilakukan pada anak
yang sudah mengalami sensitisasi dan menunjukkan manifestasi penyakit
yang masih dini tetapi belum menunjukkan gejala penyakit alergi yang
lebih berat. Saat tindakan yang optimal adalah usia 6 bulan hingga 4
tahun.
Kontak dengan antigen harus dihindari selama periode
rentan pada bulan-bulan awal kehidupan, saat limfosit T belum matang
dan mukosa usus kecil dapat ditembus oleh protein makanan. Ada beberapa
upaya pencegahan yang perlu diperhatikan supaya anak terhindar dari
keluhan alergi yang lebih berat dan berkepanjangan dikemudian hari:
- Hindari atau minimalkan penyebab alergi sejak dalam kandungan, dalam hal ini oleh ibu. Bila ibu hamil didapatkan gerakan atau tendangan janin yang keras dan berlebihan pada kandungan disertai gerakan denyutan keras, terutama malam atau pagi hari, maka sebaiknya ibu harus mulai menghindari penyebab alergi sedini mungkin.
- Pemberian makanan padat dini dapat meningkatkan resiko timbulnya alergi. Bayi yang mendapat makanan pada usia 6 bulan mempunyai angka kejadian dermatitis alergi yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang mulai mendapat makanan tambahan pada usia 3 bulan.
- Hindari paparan debu di lingkungan seperti pemakaian karpet, korden tebal, kasur kapuk, tumpukan baju atau buku. Hindari pencetus binatang seperti bulu binatang piaraan kucing dsb, kecoak, tungau pada kasur kapuk.
- Tunda pemberian makanan penyebab alergi, seperti ayam di atas 1 tahun, telor, kacang tanah di atas usia 2 tahun dan ikan laut di atas usia 3 tahun.
- Bila membeli makanan dibiasakan untuk mengetahui komposisi makanan atau membaca label komposisi di produk makanan tersebut.
- Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat mencegah resiko alergi pada bayi . Bila bayi minum ASI, ibu juga hindari makanan penyebab alergi. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu dapat masuk ke bayi melalui ASI. Terutama kacang-kacangan, dan dipertimbangkan menunda telur, susu sapi dan ikan. Meskipun masih terdapat beberapa penelitian yang bertolak belakang tentang hal ini.
Hati-Hati dengan Alergi Obat-Obatan
Sebagian
orang juga bisa terjangkit alergi obat-obatan. Lalu bagaimana gejala
alergi terhadap obat-obatan ini? Sebenarnya banyak efek toksik
obat-obatan yang terjadi pada tubuh seperti pada ginjal, hati dan organ
dalam lainnya. Tetapi yang paling sering terkena dampak dari efek toksik
tersebut adalah kulit, karena kulit mudah dilihat.
Gejala alergi timbul
bila kita terkena paparan zat toksik obat-obatan. Gejala alergi yang
timbul bisa menyerupai gejala yang terjadi pada alergi terhadap makanan,
atau zat-zat tertentu selain obat-obatan. Sering dijumpai perubahan
bentuk pada kulit dalam waktu dari yang beberapa menit sampai beberapa
bulan setelah kita mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Gejala alergi
obat-obatan pada kulit bermacam-macam variasi bentuknya dari yang
berupa bintik-bintik kecil kemerahan sampai kulit melepuh seperti luka
bakar. Keadaan yang sering terjadi pada kulit adalah urtikaria.
Urtikaria adalah reaksi kulit yang ditandai dengan kulit berasa gatal,
panas dan tampak kemerahan seperti plakat, bisa lokal maupun meluas
keseluruh tubuh.
Biasanya reaksi ini terjadi dalam 24 jam. Jika
urtikaria ini sampai mengani selaput lendir tubuh disebut dengan
angioderma. Keadaan ini dapat mengancam jiwa jika disertai dengan reaksi
anafilaksis dengan tanda nadi cepat, tensi turun, perasaan gelisah,
kacau maka segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
Gejala Alergi dan Pengobatan nya
Setelah kita mengetahui Gejala Alergi, berikut kita simak apa pengobatan nya untuk alergi, menggunakan Jelly Gamat Gold-G, ya, Jelly Gamat Gold-G adalah obat herbal alami yang terbuat dari extrac teripang emas laut yang di olah secar tradisional tanpa menggunakan bahan campuran kimia berbahaya dan kini dapat menyembuhkan penyakit alergi secara cepat tanpa efek samping apapun.
Jelly Gamat Gold-G merupakan produk suplemen kesehatan sekaligus
pengobatan yang terbuat dari salah satu spesies hewan yang hidup didasar
laut bernama Ekstra Teripang Emas, Ekstra Teripang Emas yang digunakan
sebagai bahan dasar Jelly Gamat Gold-G ini biasa dikenal dengan sebutan
Gamat. Berkat spesies hewan bernama Gamat inilah produk Jelly Gamat
Gold-G ini kaya akan berbagai kandungan yang bermanfaat.
Didalam satu kemasan Jelly Gamat Gold-G terdapat beberapa kandungan
yang mampu memulihkan kondisi tubuh yang kurang baik,
kandungan-kandungan tersebut antara lain kandungan Protein 86,8%,
Mineral , Mukopolisakarida, Glucasaninoglycans (GAGs), Antiseptik
alamiah, Chondroitin ,Omega-3, 6, dan 9 serta Asam Amino yang mampu
menjaga & memperkuat sistem kekebalan tubuh anda dari beberapa
zat-zat penyebab terjadinya alergi. Selain itu kemasan Jelly Gamat
Gold-G juga mengandung 9 jenis karbohidrat, 59 jenis lemak, 19 jenis
asam amino , 25 komponen vitamin, 10 jenis mineral, dan 5 jenis sterol. Artinya kandungan gizi teripang amat lengkap dan bersatu-padu
membangun kekebalan tubuh serta memberantas alergi.
Testimoni
N a m a : Yomin Sugianto
U m u r : 26 tahun
Alamat : Lampung
Keluhan : Alergi
Jenis Produk : Jelly Gamat Gold-G
U m u r : 26 tahun
Alamat : Lampung
Keluhan : Alergi
Jenis Produk : Jelly Gamat Gold-G
Saya salah makan obat, tiba-tiba kulit saya gatal-gatal dan memerah
di seluruh tubuh serta melepuh pada kulit seperti terkena sundut rokok.
Kemudian saya bertemu dengan teman saya yang kemudian menyuruh saya
untuk mencoba memakai produk Obat Herbal Alergi Jelly Gamat Gold-G lalu
saya mencobanya dengan mengolesi dan meminumnya. Pada hari pertama
menggunakan Jelly Gamat Gold-G, gatal-gatal dan kulit saya yang memerah
berangsur-angsur menghilang. Saya meminumnya 3×2 sendok makan sehari.
Pada akhirnya saya mengalami kesembuhan.
Cara Pemesanan Via SMS
Gold # Nama # Jml Pesanan # Alamat # No Hp
Kirim Ke 085793596954
0 komentar:
Posting Komentar